Belajar Merendah Tetapi Tidak Rendahan

By Tikaprastyoo - Juli 25, 2020

 "Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever - Mahatma Gandhi"

By Canva
Terlihat sangat sombong ketika kita mencoba mengakui bahwa kita ini tau segalanya. Yup, tidak semua manusia diciptakan pintar, semua yang dilalui adalah proses pembelajaran. Saya, anda, dan kalian semua bentuk dari ketidakpintaran. Tetapi kita dapat memperoleh apa yang diinginkan, dengan kemampuan dari diri masing-masing.

Proses pembelajaran inilah yang membuat kita makin mengerti, untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih dari seseorang. Pengalaman saya, pada saat dalam forum diskusi. Ada beberapa temen yang memotong pembicaraan dalam forum, padahal pembicara belum selesai menjelaskan. Dan beberapa kali dia selalu membantu pembicara tersebut. Entah maksudnya menambahkan atau memang ingin menunjukan bahwa dia tau segala hal yang sedang dijelaskan.

Jika dilihat dari perilaku yang dimiliki, memang dia sangat mengetahui yang sedang dibahas oleh pembicara. Dengan perilaku tersebut saya masih bisa terima, tetapi ketika berulang-ulang, ko jadi semakin risih ya. Ternyata bukan hanya saya saja yang merasakan ketidaknyamanan. Pembahasan masih berlangsung kurang lebih 1jam kedepan, akhirnya saya mencolek dia untuk menghentikan tidak memotong pembicara saat beliau menjelaskan, kebetulan duduk bersebelahan oleh saya.

Tetapi dia masih saja melanjutkan perilaku yang tidak mengenakan itu. Setelah selesai forum, saya sampaikan ke dia untuk tidak mengulanginya. Karena yang dilakukan tidak membuat orang lain nyaman. Perasaan tidak enak, tetap saya sampaikan. Karena tidak baik secara pribadi maupun orang lain. Pengalaman seperti itulah yang menjadi pelajaran bagi hidup saya secara pribadi.


Contoh Diskusi dengan teman
Semenjak kejadian itu, saya selalu menanamkan sikap "seperti gelas kosong" saat berdiskusi. Setiap ilmu yang diberikan pastinya selalu ada yang berbeda, saya akan menyimpan ilmu baru yang belum saya dapatkan. Walaupun beberapa ilmu yang disampaikan, saya sudah paham. Tetapi saya compare dengan ilmu yang sebelumnya sudah saya dapatkan. 

Lebih baik merendah tetapi bukan rendahan. Kebanding terlihat sombong dengan cara kita memotong dan membandingkan ilmu kita dengan orang lain. Sikap seperti itulah yang akan membunuh karekter kita menjadi predikat si sombong dan sok pintar. Sebaiknya mengambil hikmah dari setiap kejadian yang pernah dimiliki. Dan lebih banyak intropeksi diri, bukan malah menanamkan rasa bangga, bahwa kita tahu semua tentang ilmu yang di dapat.



Let's be friends!

See you on the next blogpost.






  • Share:

You Might Also Like

0 komentar