9 Tips Toilet Training Mudah Tanpa Ribet

By Tikaprastyoo - Januari 22, 2025


Toilet training adalah salah satu pencapaian penting dalam perkembangan sikecil. Proses ini tidak hanya membantu sikecil belajar mengendalikan buang air kecil dan besar, tetapi juga membantu sikecil memahami pentingnya kebersihan dan membentuk kebiasaan yang sehat sepanjang hidupnya. Mengajarkan toilet training dapat menjadi tantangan bagi orang tua, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan kesadaran, proses ini dapat berjalan lancar. Berikut adalah beberapa tips dan langkah-langkah yang dapat membantu mengajarkan toilet training kepada sikecil :

1. Persiapkan Sikecil Dengan Lingkungan 

Sebelum memulai toilet training, pastikan bahwa sikecil sudah siap secara fisik dan emosional. Perhatikan tanda-tanda bahwa sikecil siap, seperti bisa menahan buang air kecil untuk jangka waktu tertentu, menunjukkan minat pada toilet, mengamati alat kelaminnya (khusus anak laki-laki), meniru cara orang dewasa menggunakan toilet, mulai melepaskan celana dalam yang basah atau kotor dan bisa mengerti perintah sederhana. Yang terpenting bagi orangtua dapat membaca sinyal jika sikecil menyilangkan kaki saat menahan ingin BAK, maupun berjongkok saat ingin BAB, memegang celana atau popoknya, dan melihat perubahan wajah jika sikecil sudah merasakan mulas. 

2. Pilih Waktu Yang Tepat

Pilih waktu yang tepat untuk memulai toilet training. Hindari memulainya ketika ada perubahan besar dalam kehidupan sikecil, seperti pindah rumah atau kelahiran adik baru. Kemarau menjadi waktu yang baik untuk memulai toilet training karena sikecil dapat mengenakan pakaian yang lebih sedikit dan lebih mudah dibersihkan. Biasakan malam hari mengajak sikecil ke toilet untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum memasuki kamar. Orangtua harus konsisten dan jangan memberikan jeda, agar sikecil terbiasa melakukan kegiatan tersebut sebelum tidur.

3. Persiapkan Perlengkapan Yang Diperlukan

Bersiaplah dengan perlengkapan toilet training yang sesuai, seperti toilet seat adaptor atau kursi toilet anak, pijakan kaki untuk mencapai toilet, pakaian dalam khusus toilet training atau celana dalam berlapis yang mudah ditarik, serta seprai anti air solusi agar menjaga ketika sikecil lupa menggunakan celana dalam berlapis.

4. Beri Contoh Positif 

Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa. Tunjukkan kepada sikecil bagaimana menggunakan toilet dengan benar dan memberikan contoh positif. Ajarkan sikecil untuk mengutarakan keinginan buang air kecil ataupun buang air besar, dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti sikecil seperti "pipis" atau "pup".

5. Buat Rutinitas dan Jadikan Proses Menyenangkan

Buat rutinitas toilet yang konsisten mencatat jam berapa saja membawa sikecil ke toilet, yang saya lakukan per 5 menit akan saya bawa sikecil ke toilet agar sikecil dapat mengenal sinyal akan BAK, dan rutinitas membawa sikecil ke toilet setiap kali bangun tidur, setelah makan, dan sebelum tidur malam. Biasanya saya akan menjelaskan kepada sikecil bahwa ini adalah waktu untuk buang air kecil atau besar. Buat proses toilet training menjadi menyenangkan dengan cara memasukan permainan atau pilihan pakaian dalam yang lucu. Atau bisa juga menggunakan sticker chart  atau reward system untuk memberikan insentif kepada Sikecil.

6. Berikan Pujian

Jika sikecil berhasil tidak BAK atau BAB di celana berikan pujian kepadanya, agar sikecil merasa senang atas keberhasilannya, serta membantu memperkuat perilaku positif, memberikan motivasi untuk terus melakukannya. Sebaliknya jika sikecil belum berhasil melakukan toilet training jangan sekali-kali menghukum sikecil, agar tidak mengalami gangguan emosional yang serius pada sikecil.

7. Bersabar dan Berikan Dukungan 

Toilet training adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Berikan dukungan kepada sikecil dan hindari menghukum mereka jika terjadi kecelakaan. Berikan mereka waktu dan ruang untuk belajar.

8. Bersiap Untuk Kecelakaan

Kecelakaan dimaksud adalah jika sikecil pipis atau pup di celana, kecelakaan tersebut bagian normal dari proses toilet training. Bersiaplah dengan membersihkan kecelakaan dengan tenang dan tanpa menyalahkan sikecil. Ingatkan bahwa ini adalah bagian dari belajar.

9. Terus Berkomunikasi

Teruslah berkomunikasi dengan sikecil tentang proses toilet training. Tanyakan kepada sikecil bagaimana mereka merasa dan apakah ia memilih kekhawatiran atau pertanyaan. Selalu tanyakan sikecil untuk cerita tentang pengalaman mereka.

Dengan kesabaran, konsisten dan dukungan yang kuat, orangtua dapat membantu sikecil melewati proses toilet training dengan sukses, Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda, jadi bersiaplah untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan dan keunikan mereka. 

hindari untuk memberikan predikat kepada sikecil dengan sebutan "Si Tukang Ngompol" karena dengan kalian memberikan predikat tersebut membuat sikecil sesuai yang kalian ucapkan. Akan tetapi kalian bisa mengganti dengan ucapan baik-baik kepada sikecil.

Yang perlu diperhatikan oleh orangtua, jangan memaksakan sikecil untuk melakukan toilet training jika sikecil belum siap karena akan membuat sikecil dan orangtua menjadi stres. Tujuan toilet training berujung tidak akan berhasil. kunci utama saat toilet training adalah kesabaran orangtuanya. Selamat mencoba !




Let's be friends !
See you on the next blogspot


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar